PSIKOSOMATIS DAN BERHALA HATI
PSIKOSOMATIS DAN BERHALA HATI |
Dakwah - Sahabat Jannah, kali ini Saya akan membahas jenis penyakit yang lumrah terjadi di sekitar Kita, apa itu? Psikosomatis.
Apa itu Psikosomatis?
Psikosomatis terdiri dari dua kata, pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Gangguan psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul atau menjadi bertambah parah.
Istilah gangguan psikosomatis digunakan untuk menyatakan keluhan fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh faktor psikis atau mental, seperti stres dan rasa cemas.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Baiklah, akan saya coba jelaskan dengan sederhana.
Ada orang-orang di sekitar Kita yang selalu bergantung kepada orang lain.
Mudah baper, perasaannya mudah berubah-ubah dengan situasi yang berhubungan dengan pandangan, penilaian, sikap dan ucapan dari orang lain.
Perhatikan, mereka terbelenggu dengan hal itu.
Ditandai dengan munculnya pribadi yang mudah cemas, mudah kecewa, mudah marah, mudah benci, mudah dendam, mudah berprasangka buruk (suudzon) dan lain-lain.
Hati mereka tak bahagia.
Diperparah pula dengan munculnya penyakit-penyakit fisik, beberapa di antaranya kehilangan keseimbangan (vertigo), gangguan lambung, aritmia, sesak nafas, gangguan tremor dan penyakit fisik lainnya.
Apa yang terjadi sebenarnya?
Boleh jadi model pendidikan di rumah, sekolah, dan lingkungan, di mana rata-rata menggunakan pola komunikasi yang memberikan tekanan mental, over protektif, dan lain-lain sedangkan pribadi mereka belum siap menghadapinya.
Begitu mudahnya hati mereka merasa terluka terhadap sikap, pandangan, penilaian dan ucapan orang lain, luka batin.
Bisakah mereka diterapi?
Tentu bisa, terapis akan membantu mereka menemukan dan merilis setiap emosinya.
Apakah permanen hasilnya?
Tentu saja tidak, selama mereka masih menjadikan orang lain sebagai gantungan hidupnya, apalagi sudah merasa nyaman dengan perasaan negatifnya (marah, benci, dendam, kecewa, dan lain-lain) maka keluhan ini akan muncul lagi.
Bagaimana caranya agar mereka mendapatkan perubahan ke arah positif dan bersifat permanen?
Jawabannya tentulah mereka mesti memasuki wilayah SPIRITUAL, dimana mereka melepaskan diri dari ikatan-ikatan berhala hati.
Apa itu berhala hati?
Berhala hati adalah segala hal yang membuat hati tak nyaman (dosa) yang berhubungan dengan orang lain dan hal ini melalaikan hatinya dari mengingat Allah (dzikrullah), di mana buah dari mengingat Allah adalah ketenangan hati.
Allahu Ta'ala berfirman,
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Wallaahu A'lam,
Apa itu Psikosomatis?
Psikosomatis terdiri dari dua kata, pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Gangguan psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul atau menjadi bertambah parah.
Istilah gangguan psikosomatis digunakan untuk menyatakan keluhan fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh faktor psikis atau mental, seperti stres dan rasa cemas.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Baiklah, akan saya coba jelaskan dengan sederhana.
Ada orang-orang di sekitar Kita yang selalu bergantung kepada orang lain.
Mudah baper, perasaannya mudah berubah-ubah dengan situasi yang berhubungan dengan pandangan, penilaian, sikap dan ucapan dari orang lain.
Perhatikan, mereka terbelenggu dengan hal itu.
Ditandai dengan munculnya pribadi yang mudah cemas, mudah kecewa, mudah marah, mudah benci, mudah dendam, mudah berprasangka buruk (suudzon) dan lain-lain.
Hati mereka tak bahagia.
Diperparah pula dengan munculnya penyakit-penyakit fisik, beberapa di antaranya kehilangan keseimbangan (vertigo), gangguan lambung, aritmia, sesak nafas, gangguan tremor dan penyakit fisik lainnya.
Apa yang terjadi sebenarnya?
Boleh jadi model pendidikan di rumah, sekolah, dan lingkungan, di mana rata-rata menggunakan pola komunikasi yang memberikan tekanan mental, over protektif, dan lain-lain sedangkan pribadi mereka belum siap menghadapinya.
Begitu mudahnya hati mereka merasa terluka terhadap sikap, pandangan, penilaian dan ucapan orang lain, luka batin.
Bisakah mereka diterapi?
Tentu bisa, terapis akan membantu mereka menemukan dan merilis setiap emosinya.
Apakah permanen hasilnya?
Tentu saja tidak, selama mereka masih menjadikan orang lain sebagai gantungan hidupnya, apalagi sudah merasa nyaman dengan perasaan negatifnya (marah, benci, dendam, kecewa, dan lain-lain) maka keluhan ini akan muncul lagi.
Bagaimana caranya agar mereka mendapatkan perubahan ke arah positif dan bersifat permanen?
Jawabannya tentulah mereka mesti memasuki wilayah SPIRITUAL, dimana mereka melepaskan diri dari ikatan-ikatan berhala hati.
Apa itu berhala hati?
Berhala hati adalah segala hal yang membuat hati tak nyaman (dosa) yang berhubungan dengan orang lain dan hal ini melalaikan hatinya dari mengingat Allah (dzikrullah), di mana buah dari mengingat Allah adalah ketenangan hati.
Allahu Ta'ala berfirman,
ÙˆَØ¥ِØ°ْ Ù‚َالَ Ù„ُÙ‚ْÙ…َانُ Ù„ِابْÙ†ِÙ‡ِ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ ÙŠَعِظُÙ‡ُ ÙŠَا بُÙ†َÙŠَّ Ù„َا تُØ´ْرِÙƒْ بِاللَّÙ‡ِ ۖ Ø¥ِÙ†َّ الشِّرْÙƒَ Ù„َظُÙ„ْÙ…ٌ عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Wallaahu A'lam,
Belum ada Komentar untuk "PSIKOSOMATIS DAN BERHALA HATI"
Posting Komentar