Mengapa Kita Mengajak Kepada Islam - Faktor Sejarah

https://inspirasihidupmasakini.blogspot.com/
Mengapa Kita Mengajak Kepada Islam - Faktor Sejarah

Sahabat yang budiman judul artikel Mengapa Kita Mengajak Kepada Islam? terbagi kedalam tiga bagian, mohon untuk di baca ketiga bagian tersebut agar bisa memahami secara utuh dan keseluruhan. Pada postingan sebelumnya telah di kupas bagian pertama mengenai Faktor Keimanan Mengharuskan Kembali Kepada Islam.  sekarang kita akan membahas bagian yang kedua yaitu Faktor Sejarah

B.Faktor Sejarah
Apabila kita membuka sejarah, khususnya sejarah umat islam, niscaya kita akan dapatkan bahwa sejarah umat islam,menghaaruskan kita kembali kepada islam.Kita tidak akan bisa jaya,selain dengan islam.Bila kita lihat bangsa Arab yang dipandang sebagai tulang punggung umat isalam,sekaligus basis islam,darisanalah islam lahir. Di negri arab terdapaat tempat-tempat suci, seperti Mekkah,Baitullah (Ka’bah), dan terdapat pula masjid Nabawi dan masjid Aqsha, dengan bahsa Arab, Al-Qur’an diturunkan. Dari keturunan mereka Allah mengutus Muhammad saw,sebagai Rasul. Dari mereka muncul dan lahir generasi pilihan,yaitu generasi shahabat. Merekalah yang menyebarkan islam keseluruh dunia.

Apabila kita melihat bangsa Arab sebelum islam datang dan setelah islam datang,niscaya kita dapatkan bahwa sebelum islam,mereka belum menjadi bangsa yang terkenal. Bangsa arab pada saat itu belum mempunyai pengetahuan seperti bangsa India, belum memiliki industri seperti bangsa cina,belum memiliki falsafah seperti bangsa Yunani, belum memiliki perundang-undangan seperti yang dimiliki bangsa Romawi,dan tidak pula mempunyai perdaban seperti halnya bangsa Persia.Mereka benar-benar merupakan umat yang berserakan dan terpilah-pilah menjadi beberapa suku (kabilah), saling membunuh,sebagian dirobek oleh kepanatikan golongan yang buta,gigih membela sukunya,tidak perduli benar atau salah.Bila seorang marah,terutama bila orang itu mempunyai kedudukan di sukunya,maka ribuan pedang terhunus dengan kemarahan tanpa mengetahui sebab kemarahan pemimpin mereka. Hal ini seperti dikatan seorang penyair:

“ Merka tidak menanyakan kepada saudara mereka, ketika ia meratapi mereka ,ketika tertimpa bencana, bahwa apa yang dikatan itu menjadi bukti.”

Cukuplah ia berkata, “ suku pulan telah melanggar kehormatanku.” Maka semua orang segera bersiap-siap untuk berperang. Hampir sepuluh tahun lamanya peperangan meletus hanya disebabkan oleh masalah yang sangat sepele.Telah terjadi peperangan basus antara suku Bakar dan suku Taglib selama empat puluh tahun hanya gara-gara unta. Begitu pula halnya dengan perang Dahis dan Ghubra yang terjadi antara suku Abas dan suku Dzibyan.peperangan itu terjadi gara-gara kuda.Fanatik suku (golongan) yang sangat sempit merupakan semboyan tiap orang,sebagaimana sabda Nabi saw. “ Belahlah saudaramu yang menganiaya atau yang dianiaya.” Sabda Nabi saw,ini merupakan semboyan mereka sebelum diluruskan oleh beliau dan diberinya pengertian yang lain sabda beliau ; “ Belahlah saudaramu yang mengniaya, yaitu anda cegah dia dari melakukan penganiayaan.’ ( HR.Al-Bukhari dalam bab paksaan,hadits no.6952).Sebelum pemahaman itu diluruskan oleh Nabi saw.menurut kaca mata islam,mereka menagkap ucapan tersebut berdsarkan zahirnya.

Memang , bangsa arab merupakan bangsa yang berserakan dan terpecah belah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata. Hal ini sebagaimana ditegaskan Allah Swt:
“ Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta hurup seorang Rsul dianatar mereka,yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah ( As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” ( QS.Al-Jum’ah:2)
Adakah kesesatan yang lebih besar daripada menyembah berhala? Ka’bah yang dibangun dengan tujuan untuk mengesakan Allah,ternyata disekitarnya terdapat sebanayak 360 berhala(patung). Setiap Kabilah ( suku), bahkan setiap orang mempunyai berhala. Satu rumah biasanya mempunyai satu berhala atau lebih. bila sesorang bepergian, pasti ia ditemani oleh tuhannya.salah seorang dari mereka adakalanya mengambil rumahnya untuk dijadikan teman dalam bepergian. sedangkan,sebagian suku biasa membuat tuhan –tuhan dari kurma. Apabila bekal mereka dalam perjalanan sudah habis, sementara perut merek terasa keroncongan, lantas apa yang harus diperbuat?mereka tidak mendapatkan sesuatu melainkan hanya tuhannya yang dibuat dari kurma. Akhirnya tuhanny dimakan. Terkadang mereka makan pagi dengan sepertiganya, makan siang sepertiganya, dan makan malam dengan sisa yang sepertiga..jadi tuhan-tuhan itu juga dimakan, padahal telah dikerubuti oleh lalat-lalat. hal semacam ini diisyaratkan Allah swt dalam al-qur’an:
“ Dan jika lalat itu merampas sesuatau dari mereka tiadalah mereka dapat merbutnya kembali dari lalat itu.Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah ( pulalah) yang disembah.” ( QS.Al- Hajj:73)

Perhatikan pernyataan Abu Raja’al Athaaridi, “ Jika kamu melihat batu yang indah,kami menyembahnya,dan bila kami dapatkan batu yang lebih indah,maka kami buang batu yang pertama,kemudian kami sembah batu yang kedua. jika kami tidak menemukan batu,maka kami mengambil beberapa genggam tanah dan kami mengaduknya dengan susu kambing yang kami perah.setelah itu, kami bentuk, dan kami jadikan sebagai tuhan.

Umat manakah yang melampaui batas seperti bangsa arab ini? Akal kemanusiaan mereka telah rusak, sampai-sampai batu disembah, tuhan-tuhan yang terbuat dari halwa, atau dari kurma disemabah bahkan setelah itu dimakan. Hati kemanusiaan merekapun rusak sehingga manusia pada masa jahiliyyah tega membunuh anak yang dilahirkan dari tulang punggungnya sendiri. Mereka membunuh anak-anaknya,karena melarat atau takut miskin, padahal hal itu hanya dugaan atau kekhawatiran belaka. Seraya membunuh,mereka berkata, “ kelahiran ini tidak lain hnya menambah kemiskinan kami atau mempersulit rezeki kami.” Hal itu ditegaskan dlam hadits Nabi saw. (“ Karena takut makan bersamanya.”).Pembunuhan terutama dilakukan pada anak permpuan,karena merka menganggap bahwa anak perempuan tidak dapat membatu mencari rezeki.anak-anak perempuan dibunuh karena para orang tua takut bahwa kelak merka akan menyebabkan kehinaan. kadang kala mereka ditawan oleh suatu kabilah yang menyerang mereka dan para wanita ditawan dan penyebab kehinaan kabilah tersebut dan mencoreng kehormatan bapaknya.Karena alasan itulah, mereka membunuh anak-anak permpuan,dengan menguburnya hidup-hidup.merka tidak merasa gembira dengan kelahiran anak permpuamn.

Hal ini terbukti, ketika ada orang yang memberi kabar kepada seorang suami bahwa istrinya telah melahirkan seorang anak perempuan, sang suami langsung mengatakan bahw anak perempuan anak yang tidak baik. menurutnya, anak perempuan tidak bisa membela bapaknya dengan menghunus pedang. Ia hanya bisa menangis dan meratap. bila ia berbakti kepada orang tua, amak kebaktiannya itu dari harta suaminya, dan ini berat ia mencuri harta suaminya. Demikianlah pandangan mereka terhadap anak-anak permpuan. Oleh karena itu,Al-Qur’an menegaskan:

“ Dan apabila seorang dari mereka diberi kabar dengan ( kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padam) mukanya, dan dia sangat marah. ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan keoadanya, apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan mengubur kedalam tanah (hidup-hidup), ketahuilah alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” ( QS.An-Nahl:58-59)

Maksud dari “ Ia menyembunyikan dari khalayak ramai.” Ia pergi jauh dari orang banyak hingga tidak terlihat, seolah-olah ia telah melakukan tindak kejahatan. baru kemudian ia mulai berfikir dan merenung, apakah dirinya puas menghadapi kenyataan ini dan bisa menanggung beban kehinaan atau tidak. Jika dirasa sanggup menerima kehinaan ini, maka ia bersdia menerima kehadiran anak permpuan tersebut,tetapi bila ia tidak sanggup,maka ia mengubur hidup-hidup anak itu dalam tanah. Pada umumnya yang dipilih adalah orientasi kedua, yakni mengubur anak perempuan kedalam tanah hidup-hidup.

Tindakan criminal manakah yang paling sadis dilakukan oleh orang-orang jahiliyyah terhadap sesamanaya? orang-orang jahiliyyah memiliki akal dan hati nurani. Namun akalnya sudah bobrok sehingga ia menyembah batu dantuhan yang terbuat dari kurma.Demikian pula hati mereka telah rusak sehingga orang tua tidak segan –segan membunuh anaknya, padahal anak merupakan buah hati oarng tua.

Demikianlah, masa kejahiliyyahan telah merusak kehidupan manusia. Pada masa itu,tidak ada lagi hukum yang dapat memberikan jaminan terhadap hak-hak orang-orang yang tertindas( golongan lemah),hak orang miskin,hak budak dan hak kaum wanita.Permpuan diwarisi,dan tidak berhak menerima warisan.anak laki-laki berwenang mewarisi istri ayahnya dan tambah mewarisi hartanya.laki-laki mewarisi perempuan bagaikan mewarisi binatang dan sapi milik ayahnya. Jika ia tertarik dengan istri ayahnya,maka dikawininya, tapi jika dia tidak tertarik,maka si istri ayahnya itu harus bersedia menebus dirinya dengan membayarnya dengan jumlah tertentu untuk dapat dibebaskan, dan kawin dengan siapa saja yang disukainya.

Budak diperlakukan seperti binatang ternak, kaum fakir tidak punya hak apapun terhadap orang-orang kaya. Orang yang kuat menindas orang yang lemah. Begitulah keadaan manusia pada masa jahiliyyah, Minuman keras dan perzinaan tersebar luas, bahakan bangsa arab telah kecanduan minuman keras, minuman keras mempunyai sekitar dua ratus nama.

Mereka mengungkapakan minuman keras melalui syair-syair,mereka juga menggambarkan sedemikian rupa tempat-tempatnya, pemimpin-pemimpinnya, dan sebagainya dalam syair-syair mereka. perbuatan zina telah tersebar luas,baik yang terang-terangan seperti WTS, maupun yang sembunyi-sembunyi seperti seorang laki-laki memiliki teman permpuan tertentu, atau sebaliknya,s eorang perempuan mempunyai teman laki-laki tertentu.
Semua itu telah tersebar luas, sehingga kehidupan manusia menjadi rusak. Lalu datanglah islam menjadi sesuatu yang baru dari umat tersebut.

• Ilmu Pengetahuan Islam
Islam datang mempersatukan perpecahan-perpecahan, menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati akal pikiran dan hatinya, mengajarkan ilmu yang semula tidak dimilikinya, membimbing mereka keluar dari kesesatan, mereka yang semula lemah menjadi umat yang kuat. islam mengajarkan sisem yang tadinya tidak mereka miliki dan mengajarkan kesucian kepada mereka yang sebelumnya menghalalkan segala cara. Islam mengajarkan kelurusan sesudah peniyimpanagan kebenaran, mengajarkan tauhid sesuadah berhalaisme, menjadi umat terpelajar dan terdidik yang sebelumnya adalah umat yang buta huruf ( tidak dapat menulis dan menghitung). Hal ini seperti yang disebutkan dalam hadits Nabi saw.
“ Orang-orang yang pandai membaca dan menulis dari kalangan bangsa arab,itu dapat dihitung dengan jari.”

Pada perang Badar, Nabi saw ,menetukan tebusan bagi tawanan bila ia mengajar membaca menulis,kepada puluhan anak kaum muslimin.
Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun adalah perintah “membaca” ( dalam surat Al-Alaq), sedangkan surat kedua adalah surat Al-Qalam: “Demi kalam dan apa yang mereka tulis” ( al-Qalam:1). Dalam ayat itu, Allah bersumpah dengan kalam. Hal ini dimaksudkan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk belajar. Dengan demikian, manusia akan berubah dari umat yang bodoh menjadi umat yang berilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia, sehingga ilmu pengetahuan dapat tersebar luas, sekaligus melahirkan peradaban yang mampu mempersatukan ilmu dan agama. Pada masa itu umat lain sudah memisahkan antara ilmu dan agama. Umat Kristen menempatkan agama pada satu sisi dan ilmu pengetahuan pada sisi yang lain. Hal ini menyebabakan pihak mahkamah penyidik menghukum para ilmuwan dengan cara membunuh,kemudian membakar mayat dan buku-buku mereka. Siapa yang datang membawa teori baru atau penemuan baru,tidak akan diterima,bahakan mereka akan dihukum.

Islam tidak mengenal dikotomi semacam itu, karena menurut islam, agama adalah ilmu pengetahuan, sedangkan ilmu pengetahuan adalah agama. Perdaban islam merupakan peradaban ilmiah,sekaligus peradaban yang bersifat keimanan. Buku-buku umat islam senantiasa menjadi referensi ilmiah yang dipelajari diberbagai universitas di eropa dan Negara-negara di belahan dunia lainnya. seperti buku Qaanun fi Thib,karya Ibnu Sina,Al-Haawiy,karya ar-Razi,buku At-Tashriif Liman ‘Ajizanit Ta’liif,karya Abdul Qasim al-Zahrawy dan buku Al-Kulliyaat,karya Ibnu Rusy.Semua itu adalah buku kedokteran.Buku-buku tersebut menjadi referensi ilmiah bertaraf internasional.
Demikian pula halnya bidang ilmu, astronomi, matematika, dan al-jabar,kaum muslimah yang menemukan ilmu al-jabar. yaitu al-Khawarizmi,ilmu al-jabar ditemukan untuk menyelesaikan persolan–persoalan warisan dan wasiat. Oleh karena itu, bersaman dengan ilmu al-jabar, diterbitkan pula risalah Al-Washiyyah. Begitulah sisi ilmu pengetahuan dalam kancah peradaban islam.

Umat islam adalah peletak dasar-dasar manahaj( system),eksperimen,yang sekarang ini dilakuakan oleh Frans Peken, sebenarnya umat islamlah yang menemukan system eksperimen.kenyataan seperti ini telah diakui oleh para sejarawan Barat,seperti George Sartun dalam bukunya Tarikh Al-Ilm (sejarah ilmu pengetahuan), Gustav Lebon dalm bukunya Hadharat al-Arab (Peradaban Bangsa Arab), Daryber dalam bukunya an-Nizaa’bainal ilm wa ad-Diin (Pertarungan antara ilmu pengetahuan dan agama), dan Bervolet dalam bukunya Bina’al-Insanniyyah (Pembangunan manusia), mereka mengakui bahwa system eksperimen digali dan diambil dari peradaban islam.
Frans Poken dan Roeger Poken adalah dua orang yang mentransfer perdaban islam ke Eropa. Pada saat itu bahsa Arab merupakan satu-satunya bahasa yang dijadikan sebagai bahasa ilmiah internasional.

Demikianlah kiprah islam, islam mampu merombak umat yang buta huruf menjadi umat yang berilmu pengetahuan,umat yang mampu menimba ilmu pengetahuan dari pelbagi bangsa lain ditambah dengan pengetahuan dari Yunani, India, Persia, dan Romawi. Namun semua ilmu pengetahuan tersbut ditambah, disaring dan diciptakan yang baru.
Dari sisi lain,islam telah mampu menciptakan manusia “baru” dan bukan manusia jahiliyyah. Manusia yang memiliki akal fikiran dan hati untuk menolak segala macam dan bentuk keberhalaan,hanya menerima keesaan Allah (Tauhid)dan makna kalimat Laa ilaha illallah. Tidak menundukan dahinya kepada yang lain, tidak ruku’ ( tunduk) dan sujud ( taat) kecuali hanya kepada Allah SWT, serta mengenal makna kemuliaan dan kehormatan dengan islam, Firman Allah SWT:
“ Padahal Kekuatan itu hanya bagi Allah, bagi RasulNya dan bagi orang-orang mu’min.” ( QS.Al-Munafiqun:8)

• Islam Masa Shahabat
Islam telah mengubah manusia Arab kuno menjadi manusia yang lain, manusia yang telah beralih dari masa jahiliyyah menuju masa islam dengan dibekali akal pikiran yang baru dan ditopang pemikiran yang baru pula. Manusia yang diberi orientasi baru dan memiliki akhlak serta perilaku yang baru. Oleh karena itu, manusia ini mampu menciptakan peradaban yang adil dianatar semua bangsa,semua golongan ( kelas) dan juga setiap individu.
Islamlah yang pertama kali mengajarkan kaum fakir miskin bahwa mereka mempunyai ha katas harta orang-orang kaya. Islam telah menetapkan bahwa orang-orang fakir dan miskin memperoleh harta orang-orang kaya.Islam mengakui hak tersebut sebelum munculnya aliran-aliran yang kita kenal sekarang ini,seperti aliran sosialis dan lain sebagainya. Firman Allah SWT:

“ Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu bagi orang miskin yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa.” ( QS.al-M’arij:24-25)

Pada saat itu golongan fakir miskin belum pernah mengadakan koferensi untuk menuntut hak mereka. mereka juga belum pernah mengadakan demonstrasi untuk menuntut hak mereka yang ada pada golongan orang-orang kaya. Mereka tidak merasa bahwa sebenarnya mereka memiliki hak, sementara orang-orang kaya tidak mengakui adanya hak tersebut. Tetapi islam menetapkan dan mewajibkannya,karena harta adalah milik Allah,dan manusia hanyalah hamba-hamba Allah, sehingga mereka harus makan dari harta Allah. Semua harus makan dari hidangan yang telah dibentangkan Allah bagi semua hamba-Nya. Hal ini bukan sekedar bersifat sukarela, atau sesuatu yang tanpa batas,melainkan merupakan rukun islam yang ketiga yaitu kewajiban zakat.

Zakat merupakan suatu kewajiban yang mempunyai hak-hak tertentu,dan batasan –batasan tertentu pula,seperti harta apasajakah yang dikenai zakat,berapa banyak harta yang dikeluarkan zakatnya, dan kapan harta itu wajib di zakati. Perhatikan Firman Allah SWT:

“ Dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya).” ( al-An’am:141)

Selain itu, masih ada delapan golongan yang berhak menerima zakat,kemudian,mengenai penanganannya,zakat harus ditangani oleh Negara ( amil zakat). Hal ini sebagimana Firman Allah SWt: “ Ambilah zakat dari sebagian harta mereka.” ( QS.at-Taubah:103)
Untuk itu, barangsiapa yang tidak mau mengeluarkan zakat dengan kesadaran hati, maka ia harus dipaksa mengeluarkan zakat.

Dalam sejarah umat manusia, Islam merupakan Negara pertama yang menyatakan perang karena diabaikannya hak kaum miskin dalm harta orang kaya. Abu Bakar ra. Adalah orang pertama yang memerangi orng kaya karena membela hak orng miskin tersbut,dengan ucapannya yang cukup terkenal: “sekiranya mereka tidak mau membayarkan tali unta kepadaku yang dulu mereka serahkan kepad Rasulullah saw. niscaya akan kuperangi mereka.”
Abu Bakar ra. Menyiapkan bala tentara dengan sebelas komandan yang masing-masing membawahi satu pasukan untuk memerangi golongan yang keluar dari agama islam (murtad) dan orang-orang yang enggan membayar zakat.

Pada saat itu negara menjadi makmur, bahkan kemakmuran mencapai puncaknya pada masa Umar bin Abdul Aziz menduduki jabatan kholifah, karena banyaknya orang-orang yang mengeluarakan zakat, dan sulitnya mencari orang yang mau menerima zakatnya. Terkadang,ia berkeliling mencari orang yang bersdia menerima zakat,dan ia tidak menemukan orang yang menerimanya, terpaks ia kembali dengan membawa uangnya. Pada saat itu umat islam benar-benar mencapai kemakmuran dan kejayaan.
Pada suatu hari khalifah Harun al-Rasyid duduk sambil memandang awan dilangit. Beliau berkata kepada awan itu dengan bangga, “ Wahai awan,pergilah kalian kearah timur atau kearah barat, dan hujanilah bumi dimana saja kalian suka, niscaya pajak pertanian itu masuk kekas Negara (Baitul mal). ”Maksudnya,kemana awan pergi, niscaya di negri islam lah awan akan menurunkan hujan, sekaligus akan menumbuhkan tanaman-tanaman yang nanti hasilnya diambil sepuluh persen sebagai zakat yang dmasukan kekas Negara.

Sebenarnya siapa yang menciptakan semua ini? Yang menciptakan semua ini tidak lain islam. islam lah yang membuat kejayaan, kemakmuran, keadilan, dan kekuatan. islamlah yang telah menciptakan umat yang benar ini, dan menciptakan peradaban yang agung ini. tidak di ragukan lagi yang menciptakan ini adalah islam. Allah telah meridhai Umar r.a. Ketika beliau pergi kenegeri syam, ditengah jalan ia melihat genangan air yang bersih. Ia turun dari kudanya dengan melepaskan sandalnya dan menyingsingkan gamisnya sampai kebetis dan ikut menyerbu ketempat genangan air tersebut bersama para shahabat yang lain.Abu Ubaidah komandan militer,menegur Umar ra. “ sebaiknya engkau tidak mengerjakan seperti ini, “ Maksudnya Umar ra.tetap diatas kudanya,dan tidak perlu menyerbu seperti yang lain.Maksud Abu Ubaidah,agar Umar ra. Sebagi kholifah terlihat gagah perkasa dan berwibawa seperti yang pernah dilihatnya.Mendengar perkataan tersebut ,Umar ra. Berkata kepada Abu Ubaidah, “ Sekiranya yang mengatakan demikan ini bukan anda,wahai Abu Ubaidah,niscaya aku akan mengangapnya ini ketrlaluan,Abu Ubaidah diberi gelar “ Pemegang Amanat Ummat.”selanjutnya Umar ra berkata, “ Wahai Abu Ubaidah,dahulu aku menjadi umat yang paling hina di dunia,lalu kita dimuliakan Allah dengan islam.Untuk itu sekiranya kita mencari kejayaan selai islam,niscaya kita akan dihina- dinakan olah Allah.

Kejayaan umat islam hanya dengan islam. Ini adalah factor sejarah,juga berdsakan masa-masa pencerahandalam sejarah islam,yaitu masa diman orang-orang masih hidup berdampingan dengan islam.Bila kalian melihat kemenangan, maka ketahuilah, bahwa penyebab kemenangan itu karena kembali kepada islam dank arena digerakan oleh islam.
Marilah kita tengokm masa Umar bin Abdul Aziz. Ia telah menempuh manhaj yang pernah ditempuh oleh khulafa ae-Rasyidin,sekaligus telah menghidupkan kembali tradisi yang dilakukan oleh Umar bin Khathab. Beliau dianggap sebagi khalifah yang kelima. Sekalipun hanya memegang jabatan khalifah selama tiga puluh bulan, namun kita lihat Umar bin Abdu Aziz mampu menciptakan kemakmuran dan kehidupan ini. Bagaiman bila ia menduduki kursi kekhalifahan tersebut dalm waktu yang lama.

Kita tengok pula Shlahuddin al-Ayyubi dan masa sebelimnya, Yaitu masa asy-Syahid Nuruddin Mahmud. Kedua orang itu telah menjadi pemimpin umat yang menerapkan hukum-hukum Allah dan melaksanakan islam.Mereka telah berusah membangkitkan kembali semangat keimanan dalam diri manusia. Shalahuddin al-Ayyubi memperoleh kemenangan bukan semata-mat ia pandai berbicara, tetapi karena ia berusaha semaksimal mungkin mem,buat persenjataan,dan memperbarui keimanan dalam relung hati.Ketika ia berada ditengah-tengah barisan yang sedang dimedan laga, ia meminta agar dibacakan kitab Shahih Bukhari. Lalu dibacakanlah kitab itu ndihadapannya. Hampir setiap malam ia selalu mengadakan penjagaan terhadap pasukanyang sedang beristirahat di perkemahan.Bila ternyata ia jumpai di kemah tersebut ada prajurit yang sedang shalat,atau membaca Al-Qur’an,atau zdikir kepada Allah, bertasbih, bertahli, dan bertahmid, maka ia senang sekali, seraya berucap, “ Alhamdulillah, hanya dengan mengerjakan demikian ini kita akan meraih kemenangan,”Namun bila di kemah itu ,ia menemukan para prajuritnya sedang tertidur lelap,maka ia berkata:’ Saya khawatir, jangan-jangan kekalahan menimpa kami dari kemah itu, karena semua penghuninya tidur nyenyak,d an tidak seorangpun yang mengucapkan ,Ya Rabb…””Dengan demikian, Shalahuddin dapat mengalahkan pasukan salib yang datang bersama pemimpin dan panglima perang dari eropa dengan tujuan hendak menjajah negeri-negeri islam.

• Priodisasi sejarah islam
Jika kita melihat priodisai sejarah dimana umat islam mengalami kejayaan dan keemasan, kekuatan dan kemenangan, maka ketahuilah disanalah islam menjadi motivator, dinamisator. kenyataan seperti ini merupakan fakta sejarah. Oleh karena itu kalau kita inginmeraih kejayaan, kewibwaan, kepemimpinan, kemerdekaan, dan kestuan maka mau tidak mau kita harus kembali kepada islam.marilah kita buat eksperimen. Seseorang bila telah mencoba menggunakan satu jenis obat tertentu,lalu dia sembuh dari penyakit yang dideritanya lantaran meminum obat itu, maka mau tidak mau dia harus meminum obat tersbut. Dia tidak perlu lagi mencari obat yang baru, agar dirinya tidak dijadikan kelinci percobaan bagi berbagai jenis obat yang ditunjukan dokter, apalagi kalu dokter itu kurang dapat dipercaya.

Sebenarnya, kita telah menjadikan islam sebagai percobaan dalam sejarah umat islam. Islam ternyata merupakan obat segala macam penyakit, islam dapat mengatasi gejala penyakit yang sulit disembuhkan bahkan islam mampu menanggulangi segala macam penyakit yang sudah parah, kenapa bisa demikian? Karena islam merupakan petunjuk Allah. Disamping itu islam merupakan petunjuk Rabbani, undang-undang langit, perudang-undangan sang Maha pencipta untuk memperbaiki manusia. Islam merupakan aturan-aturan langit yang digunakan untuk membimbing bumi. Islam adalah peraturan–peraturan Allah: Dan siapakah yang paling baik daripada peraturan Allah bagi orang-orang yang beriman?semua ini merupakan fakta sejarah bila kita mau berpedoman pada islam.

Wassalam'alaikum Warahmtullah Wabarakatuh

Belum ada Komentar untuk "Mengapa Kita Mengajak Kepada Islam - Faktor Sejarah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel